Kamis, 04 Juni 2009

Epilog Kepahlawanan yang Lesu

Akankah smua akan berakhir disini..
Semangat yang berkobar hanya dalam satu lingkaran yang tak pasti..
Suatu pemikiran yang tercipta hanya berdasarkan kekosongan mimpi...
Akankah semua tujuan bisa tercapai hanya dengan omong kosong yang tak berarti..
Jangan jadikan semangat dan kekuatan kita hanya sebagai ilusi..
Tanpa wujud dan tanpa bukti..
Cobalah bercermin pada diri..
Dimanakah ruh pejuang yang selalu mendampingi..
Dimanakah nyawa pejuang yang tak takut mati..
Dan akankah..
Penerus generasi terbaik..Berakhir disini..

Itulah potongan nasihat dari seorang ikhwan yang masih bergaung di hati, seolah menjelma dalam intuisi. Kenyataanlah yang membuat kami sadar bahwa tak ada yang abadi dalam sbuah era. Dan sejalan dengan pengertian tersebut, maka kami pun menemui satu realita lagi bahwa tak ada yang sempurna dalam perjalanan anak manusia sebagai makhluk dhoif. Satu jam saja, kita telah bisa menguak satu per satu kekurangan yang ada. Namun apakah kita akan membutuhkan waktu seumur hidup untuk mencari solusi atas segala kekurangan yang ada?

Kalau diingat-ingat, perjalanan kami penuh dengan cerita duka atau boleh dibilang juga sebagai kegagalan. Kami gagal mnjadi the real superteam, gagal mengoptimalkan masa periode ini, gagal memaksimalkan potensi kader, gagal mengangkat ghiroh-ghiroh para pejuang yang tengah lesu, juga gagal memberi gebrakan eksternal. Jika dibandingkan dengan keberhasilan para pioner kami yang tangguh, apa yang sudah kami lakukan hanyalah hal-hal samar yang tak jelas seperti layaknya penumbra di kala gerhana.

Namun salahkah kami, Saudaraku? Salahkah kami yang ingin berakhir sebagai seorang yang pantang menyerah? Salahkah kami jika berharap memiliki penerus tangguh yang memiliki karakter sebagai ksatria sejati?

Sebab, bagaimanapun juga suatu cerita ditentukan dari kualitas 'akhirnya'. Kegagalan pun akan menyenangkan jika kita hidup dengan kepercayaan bahwa cobaan itu berguna untuk menempa diri. Sungguh, alangkah indahnya apabila kegagalan ini terbayar dengan lahirnya generasi keemasan setelah ini sebagai sebuah prestasi luar biasa yang bisa kami capai.

Biarkan aku bernafas sebelum hilang...
Jiwa yang lama segera pergi...
Bersiaplah para pengganti...

Saudaraku, inilah Laporan Pertanggungjawaban Koordinator Daerah Brigade Kota dan Kabupaten Tegal periode 2008-2009. Tak ada yang abadi, Saudaraku. Semoga segala khilaf yang ada kan menjadi ibroh untuk kita. Serta semoga keselamatan dan perlindungan dari-Nya kan terus menaungi sehingga kita senantiasa ditunjukkan jalan yang lurus. Amiin yaa robbal aalamiin...